Bersahabat
dan santai, mungkin itulah kesan pertama saat orang – orang melihat sosok Ita
Sembiring. Wanita kelahiran 45 tahun yang lalu ini merupakan salah satu dosen
pengajar mata kuliah Manajemen Event Organizer di Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara (Fikom Untar), Jakarta. Selain menjadi dosen tetap di
Fikom Untar, ia juga sering menjadi dosen tamu di universitas – universitas
lainnya, baik di Jakarta maupun luar Jakarta.
Profesi sebagai
pengajar memang sudah menjadi impiannya sejak kecil. “Sewaktu SD saya sering mengumpulkan
anak – anak tetangga, sambil memegang sebatang kayu, seolah – olah saya
bertindak sebagai guru”, ujarnya sambil melepas tawa.
Perjalanan karirnya
sebagai dosen dimulai pada tahun 2009. Berawal dari seorang teman yang merupakan
salah satu staf pegawai di Untar, memberitahu bahwa sedang dibuka lowongan
sebagai dosen baru di Fikom Untar. Mendengar kabar tersebut, lantas ia langsung
memberikan surat lamaran kepada Dekan Fikom Untar, Eko Harry Susanto. Tak
disangka, pengajuan lamarannya sebagai dosen di tolak oleh dekan, dengan alasan
pendidikannya tidak memenuhi syarat untuk menjadi dosen. “Maaf Bu Ita, syarat
untuk menjadi dosen disini minimal harus lulusan S2”, Ita menirukan ucapan
dekan beberapa tahun yang lalu. Namun, penolakan itu tak membuatnya patah
semangat, sudah tertanam tekad yang kuat pada dirinya bahwa ia harus bisa
menggapai impian masa kecilnya. Ia terus berjuang untuk mendapatkan pekerjaan
tersebut, sampai pada akhirnya ia diterima karena selama proses wawancara ia
dianggap memenuhi kriteria sebagai dosen.
Wanita lulusan FISIP UI
ini merupakan salah satu dosen favorit para mahasiswa di Fikom Untar. “Asik dan
inspiring”, begitulah jawab Adelia, seorang mahasiswi, saat ditanya mengenai
sosok Ita Sembiring. Jika dilihat dari cara mengajarnya yang menyenangkan dan lebih
banyak menceritakan pengalaman – pengalamannya di dunia kerja, serta lebih
mengutamakan praktek langsung daripada teori, maka sudah sepantasnya ia disebut
sebagai sosok yang “asik dan inspiring”. Ibu dari dua orang anak ini berusaha
untuk tidak membuat jarak antara dirinya sebagai dosen dengan mahasiswa. “Saya
menganggap mahasiswa itu sebagai teman, saya bukan mengajar mereka, tapi kami
saling berbagi", ujarnya.
Selain aktif sebagai
dosen, Ita sembiring juga memiliki kesibukan lain sebagai penulis, PR Manager
di salah satu perusahaan, dan pengelola Event Organizer (EO). Meskipun dengan
berbagai kesibukan lainnya, ia tetap mencintai profesinya sebagai dosen.
Baginya berada di lingkungan kampus itu menyenangkan dan menjadi pemberi
semangat saat ia merasa jenuh dengan pekerjaan – pekerjaannya. “Dunia kampus
itu, dunia yang menghidupkan. Saat sedang pusing dengan masalah pekerjaan lain,
saya cukup ke kampus bertemu dan mengobrol dengan mahasiswa, dalam sekejap
semangat pun kembali muncul”, ujar wanita yang pernah menetap di Belanda ini. Ketika
ditanya mengenai suka dukanya sebagai dosen, ia lantas menjawab sambil
tersenyum “Enggak ada duka sih, lebih banyak sukanya. Karena mengajar itu sudah
menjadi pilihan saya, ya saya menikmatinya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar