Pada
tulisan kedua saya ini, saya ingin sedikit berbagi mengenai alasan-alasan
mengapa saya memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian. Ya siapa tau setelah
membaca tulisan ini, ada yang tergerak untuk bervegetarian (AMIN). Bisa dimulai
sekarang? Bisa dong! Okee ane mulai sekarang yah broh.HAHA..
2
tahun yang lalu, tepatnya 26 September 2012, saya resmi melantik diri saya
sendiri menjadi seorang vegetarian(ude kayak pejabat-pejabat aje pake acara
lantik-melantik segala). Keputusan saya untuk bervegetarian bukan tanpa alasan.
Alasannya tentu bukan hanya sekedar untuk mengikuti trend atau diet(secara
badan ane udah ceking gini). Apalagi alasan agama. BUKAN BANGET.
Alasan
yang paling utama kenapa saya memutuskan untuk bervegetarian yaitu demi menjaga
kelestarian lingkungan. Mungkin diantara kalian masih banyak yang
bertanya-tanya apa hubungan antara menjadi seorang vegetarian dengan
kelestarian lingkungan. Jawabannya : AMAT SANGAT BERHUBUNGAN ERAT. Kalian tentu
tahu global warming bukan? Tahukah kalian seberapa besarnya kontribusi konsumsi
daging dalam memperparah global warming? Let me tell you.
- Emisi gas yang dihasilkan oleh perternakan merupakan salah satu faktor yang paling berkontribusi dalam efek rumah kaca. Persentase yang disumbangkan oleh peternakan terhadap efek rumah kaca mencapai 18%, bahkan melebihi persentase emisi gas yang dihasilkan oleh gabungan emisi dari semua alat transportasi di dunia (mobil, motor, pesawat, kapal, dll).
- Kalian tahu apa penyebab 70% wilayah hutan Amazon menjadi gersang? Tak lain adalah peternakan. Lebih dari separuh hutan Amazon itu dibabat untuk membuka lahan peternakan. Bayangkan saja jika konsumsi daging meningkat, maka akan semakin banyak lagi hutan yang dibabat untuk pembukaan lahan peternakan.
- Industri peternakan memboroskan banyak sumber air bersih kita. Penelitan Geologikal AS memperkirakan bahwa pada tahun 1990 industri peternakan di seluruh dunia memerlukan hingga 2 milyar galon atau 7,7 miliar liter air (1 galon=3,885 liter) per hari. Berikut ada tabel perbandingan antara air yang dihabiskan untuk menghasilkan satu kilogram daging dengan air yang dihabiskan untuk menghasilkan satu kilogram sayur dan buah.
Tabel
perbandingan jumlah air yang diperlukan untuk menghasilkan produk hewani dengan
jumlah air yang diperlukan untuk menghasilkan produk nabati
Per
1 kg
|
Air
(galon)
|
Sapi
|
10.400
|
Babi
|
3.260
|
Ayam
|
1.630
|
Apel
|
98
|
Tomat
|
60
|
Gandum
|
50
|
Selada
|
46
|
(Sumber:
Penelitian Geogikal AS)
Alasan kedua tidak lain adalah alasan kesehatan. Saya masih ingat
betul sekitar 10 tahun yang lalu dokter mendiagnosa Mama saya menderita kanker
payudara. Seperti yang saya ketahui, seseorang yang keluarganya memiliki
riwayat kanker payudara, beresiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Sejak
mengetahui hal itu, saya berusaha untuk meminimalisir resiko tersebut, salah
satunya dengan bervegetarian.
Tentunya kita semua tahu konsumsi daging merah yang berlebihan
tidak hanya dapat meningkatkan resiko terkena kanker, namun juga dapat
meningkatkan resiko terkena penyakit serius lainnya seperti kolesterol, stroke,
penyakit jantung, diabetes, dan lain-lain. Hal itu telah dibuktikan oleh
beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi daging
secara berlebihan lebih beresiko terkena stroke daripada orang yang asupan
sayuran dan buahannya cukup dan tidak mengkonsumsi daging.
Namun banyak masyarakat yang berpersepsi bahwa daging merupakan
sumber gizi utama dan orang yang tidak mengkonsumsi daging asupan gizinya tidak
akan tercukupi. Akan tetapi pada kenyataannya, hal itu sama sekali tidak benar.
Selain dari daging, asupan gizi juga bisa kita peroleh dari sayur, buah, dan
kacang-kacangan. Buktinya, selama 2 tahun saya bervegetarian, puji syukur
sampai sekarang saya masih sehat, berat badan saya juga memenuhi standar,
bahkan saya juga bisa mendonorkan darah saya setiap 3 bulan sekali. Bukti
lainnya, lihat aja hewan-hewan herbivora seperti gajah dan banteng yang tetap
bisa kuat walaupun hanya makan tumbuh-tumbuhan. Hehe
Tabel Kandungan protein dan kolesterol pada beberapa jenis
makanan
Makanan
|
Protein (per 100 g)
|
Kolesterol (mg)
|
Beras
|
8
|
0
|
Oat
|
17
|
0
|
Tahu
|
16
|
0
|
Tempe
|
19
|
0
|
Gluten
(daging nabati dari terigu)
|
70
|
0
|
Kacang
Hijau
|
24
|
0
|
Kacang
Kedelai
|
36
|
0
|
Kacang
Tanah
|
25
|
0
|
Kacang
Merah
|
24
|
0
|
Wijen
|
17
|
0
|
Jagung
|
3
|
0
|
Ayam
|
28
|
85
|
Babi
|
32
|
96
|
Bebek
|
11
|
76
|
Sapi
|
36
|
90
|
Ginjal
|
27
|
716
|
Hati
|
26
|
381
|
Telur
Ayam
|
14
|
459
|
Kepiting
|
20
|
100
|
Tiram
|
7
|
55
|
Udang
|
20
|
252
|
(Sumber: www.huffingtonpost.com, www.pcrm.org, www.theproteinmyth.com, www.nal.usda.gov, www.soystache.com)
Alasan yang ketiga adalah pertimbangan moral. Bukankah hewan juga
makhluk hidup juga seperti kita? Di dalam tubuh mereka juga mengalir darah sama
seperti kita. Mereka juga memiliki perasaan, mereka juga bisa merasakan sakit
sama seperti kita. Lalu bagaimana bisa kita memakan daging mereka yang
diperoleh dari proses yang membuat mereka menderita? Bagaimana jika kita ada di
posisi mereka?
Demi kenikmatan sementara dan mengenyangkan perut bukanlah alasan
yang pantas bagi kita untuk membunuh mereka secara paksa dan kemudian memakan
daging mereka. No animal deserves to die for your tastebuds, Guys :)
Oyah, selain alasan-alasan di atas, ada satu sosok yang begitu
memotivasi saya untuk menjadi seorang vegetarian. Dialah seekor anjing yang pernah
saya jumpai di tempat dimana saya biasanya beribadah. Namanya “Senni”, mirip
dengan nama saya, hanya beda satu huruf di belakangnya, tapi bacanya tetap
sama. “Senny” dan “Senni”. HAHA. Hebatnya, Senni adalah seorang (baca: seekor)
vegetarian. Bayangkan saja.. Seekor anjing yang merupakan hewan karnivora saja
bisa menjadi vegetarian, kenapa kita tidak? Dan sejak saat itu lah, saya
semakin membulatkan tekad saya untuk belajar bervegetarian. Saya harus menjadi
seorang vegetarian. HARUS!
Bagaimana? Tertarik untuk menjadi seorang vegetarian? Harapan saya
sih setelah membaca tulisan ini, ada diantara kalian yang tergerak untuk
bervegetarian, atau setidaknya kalian bisa mulai mengurangi konsumsi
daging. Mungkin yang tadinya mengkonsumsi daging tiga kali sehari, bisa
dikurangi menjadi dua kali sehari. Tapi lebih baik sih gak makan daging sama
sekali. Hehe. Memang sulit untuk mengubah pola makan daging yang sudah kita
terapkan sejak kecil menjadi pola makan vegetarian. Itu juga yang saya alami
dulu. Namun, jika kita sudah merasakan manfaat dari bervegetarian, mungkin akan
timbul penyesalan dalam diri kita “kenapa ya gak dari dulu saja saya jadi
vegetarian?”.
Menjadi seorang vegetarian atau menjadi seorang pemakan daging itu
pilihan. Tinggal bagaimana kita memilih hal yang terbaik bagi diri kita
sendiri, lingkungan, dan semua makhluk hidup. Pilihlah hal terbaik yang
menurutmu bisa memberikan dampak positif bagi dirimu sendiri, lingkungan, dan
semua makhluk. Muliakan dirimu sendiri, muliakan lingkungan, muliakan semua
makhluk hidup. Just sharing. Hehe
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:
Posting Komentar