Selasa, 20 November 2012

Menjadi Seorang Vegetarian, Kenapa Tidak?




Pada tulisan kedua saya ini, saya ingin sedikit berbagi mengenai alasan-alasan mengapa saya memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian. Ya siapa tau setelah membaca tulisan ini, ada yang tergerak untuk bervegetarian (AMIN). Bisa dimulai sekarang? Bisa dong! Okee ane mulai sekarang yah broh.HAHA..
2 tahun yang lalu, tepatnya 26 September 2012, saya resmi melantik diri saya sendiri menjadi seorang vegetarian(ude kayak pejabat-pejabat aje pake acara lantik-melantik segala). Keputusan saya untuk bervegetarian bukan tanpa alasan. Alasannya tentu bukan hanya sekedar untuk mengikuti trend atau diet(secara badan ane udah ceking gini). Apalagi alasan agama. BUKAN BANGET. 


Alasan yang paling utama kenapa saya memutuskan untuk bervegetarian yaitu demi menjaga kelestarian lingkungan. Mungkin diantara kalian masih banyak yang bertanya-tanya apa hubungan antara menjadi seorang vegetarian dengan kelestarian lingkungan. Jawabannya : AMAT SANGAT BERHUBUNGAN ERAT. Kalian tentu tahu global warming bukan? Tahukah kalian seberapa besarnya kontribusi konsumsi daging dalam memperparah global warming? Let me tell you. 
  1. Emisi gas yang dihasilkan oleh perternakan merupakan salah satu faktor yang paling berkontribusi dalam efek rumah kaca. Persentase yang disumbangkan oleh peternakan terhadap efek rumah kaca mencapai 18%, bahkan melebihi persentase emisi gas yang dihasilkan oleh gabungan emisi dari semua alat transportasi di dunia (mobil, motor, pesawat, kapal, dll). 
  2. Kalian tahu apa penyebab 70% wilayah hutan Amazon menjadi gersang? Tak lain adalah peternakan. Lebih dari separuh hutan Amazon itu dibabat untuk membuka lahan peternakan. Bayangkan saja jika konsumsi daging meningkat, maka akan semakin banyak lagi hutan yang dibabat untuk pembukaan lahan peternakan.
  3.  Industri peternakan memboroskan banyak sumber air bersih kita. Penelitan Geologikal AS memperkirakan bahwa pada tahun 1990 industri peternakan di seluruh dunia memerlukan hingga 2 milyar galon atau 7,7 miliar liter air (1 galon=3,885 liter) per hari. Berikut ada tabel perbandingan antara air yang dihabiskan untuk menghasilkan satu kilogram daging dengan air yang dihabiskan untuk menghasilkan satu kilogram sayur dan buah.

Tabel perbandingan jumlah air yang diperlukan untuk menghasilkan produk hewani dengan jumlah air yang diperlukan untuk menghasilkan produk nabati
Per  1 kg
Air (galon)
Sapi
10.400
Babi
3.260
Ayam
1.630
Apel
98
Tomat
60
Gandum
50
Selada
46
(Sumber: Penelitian Geogikal AS)

Alasan kedua tidak lain adalah alasan kesehatan. Saya masih ingat betul sekitar 10 tahun yang lalu dokter mendiagnosa Mama saya menderita kanker payudara. Seperti yang saya ketahui, seseorang yang keluarganya memiliki riwayat kanker payudara, beresiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Sejak mengetahui hal itu, saya berusaha untuk meminimalisir resiko tersebut, salah satunya dengan bervegetarian. 

Tentunya kita semua tahu konsumsi daging merah yang berlebihan tidak hanya dapat meningkatkan resiko terkena kanker, namun juga dapat meningkatkan resiko terkena penyakit serius lainnya seperti kolesterol, stroke, penyakit jantung, diabetes, dan lain-lain. Hal itu telah dibuktikan oleh beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi daging secara berlebihan lebih beresiko terkena stroke daripada orang yang asupan sayuran dan buahannya cukup dan tidak mengkonsumsi daging. 

Namun banyak masyarakat yang berpersepsi bahwa daging merupakan sumber gizi utama dan orang yang tidak mengkonsumsi daging asupan gizinya tidak akan tercukupi. Akan tetapi pada kenyataannya, hal itu sama sekali tidak benar. Selain dari daging, asupan gizi juga bisa kita peroleh dari sayur, buah, dan kacang-kacangan. Buktinya, selama 2 tahun saya bervegetarian, puji syukur sampai sekarang saya masih sehat, berat badan saya juga memenuhi standar, bahkan saya juga bisa mendonorkan darah saya setiap 3 bulan sekali. Bukti lainnya, lihat aja hewan-hewan herbivora seperti gajah dan banteng yang tetap bisa kuat walaupun hanya makan tumbuh-tumbuhan. Hehe
Tabel Kandungan protein dan kolesterol pada beberapa jenis makanan
Makanan
Protein (per 100 g)
Kolesterol (mg)
Beras
8
0
Oat
17
0
Tahu
16
0
Tempe
19
0
Gluten (daging nabati dari terigu)
70
0
Kacang Hijau
24
0
Kacang Kedelai
36
0
Kacang Tanah
25
0
Kacang Merah
24
0
Wijen
17
0
Jagung
3
0
Ayam
28
85
Babi
32
96
Bebek
11
76
Sapi
36
90
Ginjal
27
716
Hati
26
381
Telur Ayam
14
459
Kepiting
20
100
Tiram
7
55
Udang
20
252

(Sumber: www.huffingtonpost.com, www.pcrm.org, www.theproteinmyth.com, www.nal.usda.gov, www.soystache.com)

Alasan yang ketiga adalah pertimbangan moral. Bukankah hewan juga makhluk hidup juga seperti kita? Di dalam tubuh mereka juga mengalir darah sama seperti kita. Mereka juga memiliki perasaan, mereka juga bisa merasakan sakit sama seperti kita. Lalu bagaimana bisa kita memakan daging mereka yang diperoleh dari proses yang membuat mereka menderita? Bagaimana jika kita ada di posisi mereka? 
Demi kenikmatan sementara dan mengenyangkan perut bukanlah alasan yang pantas bagi kita untuk membunuh mereka secara paksa dan kemudian memakan daging mereka. No animal deserves to die for your tastebuds, Guys :)
 
Oyah, selain alasan-alasan di atas, ada satu sosok yang begitu memotivasi saya untuk menjadi seorang vegetarian. Dialah seekor anjing yang pernah saya jumpai di tempat dimana saya biasanya beribadah. Namanya “Senni”, mirip dengan nama saya, hanya beda satu huruf di belakangnya, tapi bacanya tetap sama. “Senny” dan “Senni”. HAHA. Hebatnya, Senni adalah seorang (baca: seekor) vegetarian. Bayangkan saja.. Seekor anjing yang merupakan hewan karnivora saja bisa menjadi vegetarian, kenapa kita tidak? Dan sejak saat itu lah, saya semakin membulatkan tekad saya untuk belajar bervegetarian. Saya harus menjadi seorang vegetarian. HARUS! 

Bagaimana? Tertarik untuk menjadi seorang vegetarian? Harapan saya sih setelah membaca tulisan ini, ada diantara kalian yang tergerak untuk bervegetarian, atau setidaknya kalian bisa mulai mengurangi konsumsi daging.  Mungkin yang tadinya mengkonsumsi daging tiga kali sehari, bisa dikurangi menjadi dua kali sehari. Tapi lebih baik sih gak makan daging sama sekali. Hehe. Memang sulit untuk mengubah pola makan daging yang sudah kita terapkan sejak kecil menjadi pola makan vegetarian. Itu juga yang saya alami dulu. Namun, jika kita sudah merasakan manfaat dari bervegetarian, mungkin akan timbul penyesalan dalam diri kita “kenapa ya gak dari dulu saja saya jadi vegetarian?”.

Menjadi seorang vegetarian atau menjadi seorang pemakan daging itu pilihan. Tinggal bagaimana kita memilih hal yang terbaik bagi diri kita sendiri, lingkungan, dan semua makhluk hidup. Pilihlah hal terbaik yang menurutmu bisa memberikan dampak positif bagi dirimu sendiri, lingkungan, dan semua makhluk. Muliakan dirimu sendiri, muliakan lingkungan, muliakan semua makhluk hidup. Just sharing. Hehe
Semoga bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar